Aplikasi New Media
Aplikasi
new media adalah
software atau alat
yang digunakan untuk
new media atau media
baru. Dengan perkembangan
teknologi yang begitu
pesatnya saat ini
membuat produk-produk
multimedia bermunculan, baik melalui media
massa ataupun media elektronik. Contoh
aplikasi media yang
saat ini banyak
digemari yaitu jejaring
social facebook. Semua masyarakat
pasti sudah mengenal
jejarinf social ini
siapa yang tidak kenal
facebook? Semua pasti
sudah kenal dan
sering membukanya baik
itu anak-anak maupun orang
dewasa sekalipun. Dan
masih banyak lagi
contoh yang lain
yang akan dibahas lebih dalam
pada contoh aplikasi new media berikut.
Contoh
aplikasi new media :
AR
(Augmented Reality)
Secara umum,
Augmented Reality (AR)
adalah penggabungan antara
objek virtual dengan objek
nyata. Fungsinya membuat
kegiatan yang ada
pada dunia maya
dapat kita peragakan atau
kita lihat pada
dunia nyata. Sebagai
contoh, adalah saat
stasiun televisi,menyiarkan
pertandingan sepak bola,
terdapat objek virtual,
tentang skor pertandingan yang
sedang berlangsung.Menurut Ronald
Azuma pada tahun
1997, Augmented Reality adalah
menggabungkan dunia nyata
dan virtual, bersifat
interaktif secara real time, dan merupakan animasi 3D.
Sejarah
tentang Augmented Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama
Morton Heilig, seorang
sinematografer, menciptakan dan
memapatenkan sebuah
simulator yang disebut
Sensorama dengan visual,
getaran dan bau.
Pada tahun 1966, Ivan
Sutherland menemukan head-mounted
display yang dia
claim adalah, jendela ke
dunia virtual. Tahun
1975 seorang ilmuwan
bernama Myron Krueger
menemukan Videoplace yang memungkinkan
pengguna, dapat berinteraksi
dengan objek virtual
untuk pertama kalinya. Tahun
1989, Jaron Lanier,
memeperkenalkan Virtual Reality
dan menciptakan bisnis komersial
pertama kali di
dunia maya, Tahun
1992 mengembangkan Augmented Reality
untuk melakukan perbaikan
pada pesawat boeing,
dan pada tahun yang
sama, LB Rosenberg
mengembangkan salah satu
fungsi sistem AR,
yang disebut Virtual Fixtures,
yang digunakan di
Angkatan Udara AS
Armstrong Labs, dan
menunjukan manfaatnya pada manusia,
dan pada tahun
1992 juga, Steven
Feiner, Blair Maclntyre
dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk
pertama kalinya Major
Paper untuk perkembangan
PrototypeAR. Pada tahun 1999,
Hirokazu Kato, mengembangkan
ArToolkit di HITLab
dan didemonstrasikan di SIGGRAPH,
pada tahun 2000,
Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah
Mobile Game AR
yang ditunjukan di
International Symposium on Wearable
Computers. Pada tahun
2008, Wikitude AR
Travel Guide, memperkenalkan Android G1
Telephone yang berteknologi
AR, tahun 2009,
Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang
merupakan perkembangan dari
ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di
sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash.
Ditahun yang sama,
Wikitude Drive meluncurkan
sistem navigasi berteknologi AR
di Platform Android.
Tahun 2010, Acrossair
menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.
Bidang-bidang yang pernah menerapkan
teknologi Augmented Reality adalah:
a.
Kedokteran (Medical):
Teknologi pencitraan sangat
dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti
misanya, untuk simulasi
operasi, simulasi pembuatan
vaksin virus, dll. Untuk
itu, bidang kedokteran
menerapkan Augmented Reality
pada visualisasi penelitian mereka.
b.
Hiburan (Entertainment): Dunia
hiburan membutuhkan Augmented
Reality sebagai penunjang efek-efek
yang akan dihasilkan
oleh hiburan tersebut.
Sebagai contoh, ketika sesorang
wartawan cuaca memperkirakan
ramalan cuaca, dia
berdiri di depan layar
hijau atau biru,
kemudian dengan teknologi
augmented reality, layar hijau
atau biru tersebut
berubah menjadi gambar
animasi tentang cuaca
tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi
tersebut.
c.
Latihan Militer
(Military Training): Militer
telah menerapkan Augmented
Reality pada latihan tempur
mereka. Sebagai contoh,
militer menggunakan Augmented Reality untuk
membuat sebuah permainan
perang, dimana prajurit
akan masuk kedalam dunia
game tersebut, dan
seolah-olah seperti melakukan
perang sesungguhnya.
d.
Engineering Design: Seorang
engineering design membutuhkan Augmented Reality untuk menampilkan
hasil design mereka
secara nyata terhadap
klien. Dengan Augmented Reality
klien akan tahu,
tentang spesifikasi yang
lebih detail tentang desain mereka.
e.
Robotics dan
Telerobotics: Dalam bidang
robotika, seorang operator
robot, mengunnakan
pengendari pencitraan visual
dalam mengendalikan robot
itu. Jadi, penerapan Augmented
Reality dibutuhkan di dunia robot.
f. Consumer Design:
Virtual reality telah
digunakan dalam mempromsikan
produk. Sebagai contoh, seorang
pengembang menggunkan brosur
virtual untuk memberikan informasi
yang lengkap secara
3D, sehingga pelanggan
dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan. (Anggriyadi,2012)
VR (Virtual Reality)
Virtual reality
adalah teknologi yang
memungkinkan seseorang melakukan
simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang
mampu membangkitkan suasana tiga dimensi
(3-D) sehingga membuat
pemakai seolah-olah terlibat
secara fisik. Sistem seperti ini
dapat digunakan untuk peramu obat, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang awam
untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
meniru dunia nyata.
Sebagai contoh, pilot dapat
menggunakan sistem virtual
reality untuk melakukan
simulasi penerbangan sebelum melakukan
penerbangan yang sesungguhnya.
Virtual reality juga digambarkan dalam
film seperti Congo.
Pada film tersebut,
Ami (sang Gorila) menggunakan bahasa tanda dan sarung
tangan (glove) virtual reality untuk berkomunikasi dengan manusia.
Peranti Virtual Reality :
Untuk mewujudkan
suasana yang menyerupai
dunia nyata, virtual
reality menggunakan peralatan-peralatan yang
dinamakan glove, headset,
dan walker. Glove
adalah peranti masukan yang
dapat menangkap gerakan
tangan dan mengirimkan
informasi gerakan ke sistem virtual
reality. Headset adalah
peranti yang berfungsi
untuk memonitor gerakan
kepala. Selain itu,
peranti inilah yang
memberikan pandangan lingkungan
yang semua kepada pemakai sehingga
seolah-olah pemakai melihat
dunia nyata. Walker
adalah peralatan yang
dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk
mengatur kaki pemakai
agar merasakan beban
seperti kalau melangkah
dalam dunia nyata.
Sebagai contoh, kaki
akan terasa berat
untuk melangkah ketika
pemakai sedang menghadapi
dunia semu berupa rawa atau medan berlumpur.
Cara Kerja Virtual Reality :
Cara kerja
sistem virtual reality
pada prinsipnya adalah
seperti berikut. Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang
bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone
atau speaker, pemakai
dapat mendengar suara
yang realistis. Melalui headset,
glove dan walker,
semua gerakan pemakai
dipantau oleh sistem
dan sistem memberikan
reaksi yang sesuai
sehingga pemakai seolah
merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik
secara fisik maupun secara psikologis.
Sejak pertama kali kemunculannya, Video Games dimainkan dengan cara melihat sebuah layar sambil mengendalikan kontrol di dalam game dengan sebuah media input, bahkan sampai sekarang cara konvensional yang digunakan oleh umum adalah memainkannya di depan layar apapun gaming platformnya. Pandangan kita akan terfokus pada ruang lingkup ukuran dan resolusi layar tersebut, bila kita melihat ke luar dari layar maka tentunya kita tidak bisa menikmati permainan yang ditampilkan di layar tersebut. Perkembangan media teknologi yang akan dijelaskan berikut ini akan memberi cara pandang baru dalam memainkan video game.
Oculus Rift adalah Head-mounted Virtual Reality Display, yang dalam bahasa Indonesia dapat ditranslasikan sebagai layar virtual reality yang dipasang di kepala. Virtual reality adalah simulasi keberadaan fisik suatu tempat dan objek yang dilakukan oleh komputer. Secara sederhana, Oculus Rift adalah sebuah layar komputer berbentuk kacamata yang ditempelkan di kepala dengan tali elastis. Masing-masing mata melihat pada layarnya tersendiri, dan menghalangi semua pandangan selain pada layar. Gambar yang ditampilkan tidaklah sama persis, layar kiri menunjukkan lebih banyak area di sebelah kiri dan sebaliknya untuk yang kanan. Saat menggunakan alat ini, otak anda menangkap kedua gambar dan menyatukannya menjadi sebuah gambar yang mensimulasikan jarak pandang mata bagaikan melihat sebuah benda di dunia nyata.
Oculus Rift juga dapat melacak pergerakan kepala, yang memungkinkan anda untuk menoleh dan melihat sekeliling di dalam game. Alat ini mendeteksi apakah anda melihat ke atas, bawah, kiri, kanan, dan juga ketika anda memiringkan kepala ke kanan atau kiri dan menyesuaikan tampilan pada layar. Hal ini dapat dilakukan menggunakan kombinasi dengan kombinasi 3 poros Gyroscope, Accelerometer, dan Magnetometer.
Diciptakan oleh Palmer Luckey, dari perusahaan Oculus VR Inc. yang bertempat di Irvine, California, US pada tahun 2012. Oculus Rift masih dalam proses pengembangan sampai sekarang, walaupun paket untuk developer sudah tersedia untuk dipesan dengan memberikan donasi minimal 300US$ pada Oculus VR. Tanggal release untuk konsumen biasa masih belum diketahui.
Oculus Rift memiliki bentuk device yang cukup besar, dan walaupun Oculus VR tela mengurangi sebanyak mungkin berat yang dapat dikurangi, alat ini masih mendekati massa 400gram. Berat ini terdistribusi dengan baik di kepala dengan menggunakan strap yang ringan. Pengguna tidak akan merasakan rasa berat di kepala dalam penggunaan jangka pendek, tetapi untuk penggunaan 30 menit atau lebih diperkirakan akan cukup melelahkan bagi leher. Tetapi anda tidak akan menyadari rasa pegal di leher dan alis berkeringat karena alat ini menenggelamkan anda ke dalam dunia game dengan cara baru yang tidak sama dengan memainkan game di depan layar.
Sekilas bila kita mendengar kata kacamata virtual, pikiran kita akan teralihkan kepada Google Glass yang telah terlebih dahulu dipromosikan oleh Google. Walaupun Google Glass dan Oculus Rift sama-sama mengusung tipe Optical Head-Mounted Display (OHMD), fungsi mereka jauh berbeda. Google Glass tidak lain adalah sebuah komputer yang bisa dipakai dan dibawa dengan cara dipakai layaknya sebuah kacamata. Layar Google Glass terletak pada mata kanan dan didesain sebisa mungkin untuk tidak mengganggu pandangan mata normal. Dengan Operating System android yang dibawanya, Google Glass berfungsi sebagai media informasi layaknya sebuah smartphone handsfree. Di sisi lain, Oculus Rift menutupi kedua mata anda dan membawa anda ke dalam area pandangan di dalam sebuah game dan seperti alat Virtual Reality lainnya, membuat anda sebisa mungkin merasakan realitas virtual di dalamnya.
Selain perkembangannya dalam dunia gaming, saya rasa Oculus Rift dapat digunakan dalam berbagai macam kegunaan lain. Simulator misalnya, alat latihan yang tersedia selama ini menggunakan layar dapat digantikan dengan Oculus Rift untuk mendapatkan immersion lebih dalam. Kegunaan virtual reality tidak terhenti di sini, pengembang masih dapat menggunakannya untuk berbagai hal lain baik entertainment atau bisnis.
Tidak ada komentar
Posting Komentar