Apasih Game itu? Banyak lho, yang main tapi gak tau seluk beluknya. ada juga, yang tahu karena modal sotoy dan berani.. Yuk, kita intip bersama.
Game adalah Permainan video (bahasa Inggris: video game) adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan sistem penghargaan – misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan.
Kata “video” pada “permainan video” pada awalnya merujuk pada piranti tampilan raster. Namun dengan semakin dipakainya istilah “video game”, kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform, contohnya adalah komputer pribadi dan konsol permainan.
Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Games sebenarnya penting dalam perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tetapi game juga bisa merugikan karena apabila kita sudah kecanduan game kita akan lupa waktu dan akan mengganggu kegiatan atau aktifitas yang sedang kita lakukan.
Sejarah Game Konvensional dan Modern
Permainan
atau game memiliki sejarahyang panjang dalam perkembangannya sebagaimana halnya
dengan sejarah manusia. Munculnya teknologi
danperkembangannya yang semakin pesatturut
memberikan peluang bagi game untuk
terus berkembang, dari format tradisional/ konvensional menjadi format
digital, hingga pada akhirnya menjadisuatu
fenomena sepanjang sejarahperadaban manusia. Sedangkan gamestudies
muncul sebagai salah satu artifak yang secara nyata telah dikaji, baik tradisional
maupun digital melalui pendekatan
teoritis dan perspektif sejarah (dari sudut pandang kebudayaan) untuk
dapat lebih memahami sejarah perkembangan
game serta pemikiran-pemikiran maupun teori-teori baru seputar
game. Crawford
(2003) mengemukakan pendapat beberapa tokoh mengenai definisi
game itu sendiri melalui buku Chris
Crawford on Game Design sebagai berikut::
“A form of play with goals andstructure." (Kevin Maroney)
"A game is a form of art in which participants, termed players, make decisions in order to manage resources through game tokens in the pursuit of a goal." (GregCostikyan)
“A form of play with goals andstructure." (Kevin Maroney)
"A game is a form of art in which participants, termed players, make decisions in order to manage resources through game tokens in the pursuit of a goal." (GregCostikyan)
Dari kedua pernyataan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa game atau permainan adalah bagian dasar dari eksistensi manusia. Bahasa daripermainan masuk dengan sendirinya kedalam bentuk bahasa dengan menggantikan aktivitas yang sebenarnya bukan permainan dan terkadang manusia melakukan aktivitas bermainyang tidak menyenangkan. Arus globalisasi, baik disadari maupun tidak, telah membawa manusia kepada pemahaman bahwa kebudayaan dan identitas yang ada saat ini merupakan hasil pertemuan dan percampuran berbagai kebudayaan dan identitas yang berbeda-beda atau disebut dengan “Hibriditas Kebudayaan dan Identitas” (Hafiz, 2002).
Demikian pula halnya dengan kegilaan bermain game yang awalnya tidak lebih dari asumsi sebagai bagian perjalanan dari sebuah trensemata. Namun, dalam waktu singkat dengan melalui beberapa proses pengembangan maupun inovasi teknologi perangkat kerasnya, ternyata dunia video game sampai pada satu titik bisnis yang berhasil mensejajarkan diridengan bisnis musik dan film. Keberadaan relevansi dan signifikasi konsep-konsep kebudayaan dalam Permainan konvensional seperti monopoli, ular tangga, catur, karambol, atau kwartet, saat ini mulai tergeser oleh games online.
Lalu apakah permainan online memiliki kelebihan dibanding permainan konvensional? Jawabannya tidak. Dampak yang ditimbulkan keduanya berbeda, mengingat cara memainkannya pun juga berbeda.
Dalam permainan konvensional, ada individu merasa gagal, terpuruk, tapi ada yang merasa senang dan puas. Hal itu wajar, karena anak-anak bisa mengasah keterampilan sosial dan interaksi tatap muka. Sedangkan anak yang menyukai game online memiliki keterampilan sosial lemah dan susah mempertahankan interaksi tatap muka, jika hal ini berlanjut hingga dewasa akan memengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain.
Menurut dosen psikologi Universitas Islam Negeri, Jakarta, permainan tak hanya melatih kecerdasan otak, tetapi kecerdasan akademik, emosi, sos, dan melatih anak menjadi empati terhadap orang lain. (Agustina N.R)
Menurut Dra. Siti Hidayati, Sosiolog dari UI (seperti dikutip Lestari, 2006) video games berdampak cukup buruk pada proses sosialisasi anak. Dalam proses sosialisasi, anak butuh teman sebaya untuk bermain. Bermain di sini diartikan sebagai proses belajar bermasyarakat. Ketika bermain video game, anak berhadapan dengan benda mati. Jadi, tak ada interaksi yang kreatif. Cepat atau lambat, hal ini akan mengikis proses sosialisasi anak sebelum akhirnya mengambil peran dalam masyarakat. Permainan digital yang menggunakan media seperti playstation dan game online memiliki dampak buruk seperti yang telah dijelaskan pada paparan sebelumnya, seharusnya orang tua lebih bijak memilih permainan salah satunya dengan memberikan alternatif permainan berupa board game yang sarat akan fitur sosial, board game yang merupakan salah satu permainan konvensional pembuatan game di zaman modern inimemiliki beberapa landasan dari segiteoritik maupun aplikasinya (Crawford,2003).
Perkembangan game telahmenjadi suatu kebudayaan tersendiri dari semula sebagai kegiatan pengisi waktu luang yang menyenangkan kini menjadi suatu bentuk budaya yang lebih kompleks dengan menjadi pembentuk kebudayaan itu sendiri (Huizinga, 1990). Oleh karena itu, melalui tulisan ini akan coba dianalisis dan dipaparkan unsur pembentuk maupun konsep kebudayaan yang terdapat dalam suatu game,terutama casual game, pada social media Facebook yang memiliki muatan konsep-konsep kebudayaan di dalamnya. Analisis game dilakukan dengan menggunakan beberapa teori desain dengan pendekatan cultural studies dan penelitian ini bersifat kualitatif.
Pengelompokan
Game Online dan Offline
Klasifikasi
berdasarkan jenis platform yang digunakan :
- Arcade games
Arcade games
yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah /
tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk
jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat
membuat pemainnya lebih merasa masuk dan menikmati, seperti pistol, kursi
khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya
tentunya).
- PC Games.
PC Games yaitu
video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers.
- Console games.
Console games
yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation
2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.
- Handheld games.
Handheld games
yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa
kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
- Mobile games.
Mobile games
yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobilephone atau PDA.
Klasifikasi
berdasarkan jumlah pemain :
- Game dua pemain (2 person)
- Game N pemain (N ≥ 3)
Klasifikasi
berdasarkan jumlah keuntungan dan kerugian :
- Zero-Sume Game : jumlah payoff dari setiap pemain sama dengan nol. Untuk game dengan 2 pemain, besar keuntungan di satu pihak sama dengan besar kerugian di pihak lain
- Non-Zero Sume Game : jumlah payoff dari setiap pemain tidak sama dengan nol. Untuk game dengan Non-zero sum game : jumlah payoff dari setiap pemain tidak sama dengan nol. Untuk game dengan 2 pemain, besar keuntungan di satu pihak tidak sama dengan besar besar kerugian di pihak lain.
Klasifikasi
berdasarkan jumlah strategi:
- Game Strategi Murni (pure-strategy game)
- Game Strategi Campuran (mixed-strategy game)
Klasifikasi
berdasarkan urutan (giliran) bermain:
- Game Sekuensial: pemain melakukan tindakan secara bergantian. Pemain berikutnya mengetahui tindakan yang diambil oleh pemain sebelumya (mungkin secara tidak utuh).
- Game Simultan: pemain melakukan tindakan secara bersamaan. Pada saat mengambil tindakan, pemain yang terlibat tidak mengetahui tindakan yang dipilih oleh pemain lainnya. Dalam hal ini jeda waktu pengambilan tindakan antara sesama pemain tidak berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap pilihan pilihan yang diambil diambil oleh pemain ybs.
Klasifikasi
berdasarkan kesempurnaan informasi:
- Game dengan Informasi sempurna: pemain mengetahui dengan pasti tindakan yang diambil oleh lawannya, sebelum ia memilih tindakan asumsi ini hanya dapat dipenuhi oleh game sekuensial.
- Game dengan Informasi tidak sempurna: pemain tidak mengetahui tindakan yang dipilih lawannya sebelum permainan berakhir.
Klasifikasi
berdasarkan kelengkapan informasi:
- Game dengan Informasi lengkap: pemain mengetahui payoff lawannya.
- Game dengan Informasi tidak lengkap: pemain tidak memiliki informasi lengkap tentang payoff lawannya.
Klasifikasi
berdasarkan adanya kesepakatan (komitmen):
- Game Kooperatif: para pemain membuat komitmen yang mengikat (binding commitment) untuk meningkatkan outcome mereka.
- Game Nonkooperatif: para pemain tidak membuat komitmen yang mengikat.
Saat
membicarakan klasifikasi game, umumnya kita mungkin akan membaginya berdasarkan
platform (board game, card game, PC, mobile, konsol), genre (action,
adventure, role-playing, strategy), atau tema (fantasi, sejarah,
olahraga). Padahal sejatinya ada juga
klasifikasi lain, yaitu berdasarkan tujuan penggunaannya.
Untuk apa
saja sih tujuan penggunaan game? Ternyata tidak
hanya sekadar fun. Game juga digunakan untuk keperluan lain dengan
tujuan yang bisa dibilang serius. Berikut klasifikasinya :
Game as Game
Jenis game yang satu ini adalah jenis game yang paling umum kita temui. Tujuan utama dari game jenis ini adalah kesenangan dan fun!
Game as Media
Jenis game
as media punya tujuan
utama yang berbeda dari jenis game
as game, walau kadang juga tetap memiliki unsur fun. Tujuan utama dari game as media adalah untuk menyampaikan pesan
tertentu, memanfaatkan game sebagai medium si pesan. Isi dan cara penyampaian
pesan ini tergantung pada keinginan sang desainer game dan target yang dikejar. Contoh umum dari game
as media adalah game
yang termasuk dalam serious game, seperti advergame, edutainment atau edugame,
exergame, simulasi, dan lainnya.
Jenis game ini bisa diimplementasikan pada
bidang-bidang yang lebih luas, seperti marketing, pendidikan, dan lain-lain.
Game Beyond Game
Game Beyond Game
Terakhir adalah game beyond
game, atau bisa disebut juga dengan istilah gamification. Gamification adalah penerapan konsep atau
cara berpikir game design ke dalam lingkup non-game. Bentuk gamification sendiri pun biasanya tidak berupa game, misalnya
sistem reward dari poin yang dikumpulkan dengan berbelanja, atau lainnya. Sama
seperti serious game, gamification bisa diterapkan dalam beberapa bidang yang
lebih umum seperti seni, pendidikan, jurnalisme, bisnis, dan lainnya.
Aspek Bisnis
dalam dunia Game
1. Pay per Item, game yang berada pada
category ini merupakan game yang bisa diinstall atau dimainkan secara gratis,
dan game ini biasanya mengenakan biaya pada pemainnya apabila pemainnya ingin
cepat menaikkan level atau membeli barang (item) langka yang tidak pernah
dijumpai pada permainan. Jenis game seperti ini yang paling dijumpai di
Indonesia. Contoh: Gunbound, Ragnarok, Ghost Online,dll. Game Online termaksud
kategori: Pay per Item, karena kita harus membeli items di games kita untuk
menaikkan level pada game tersebut
2. Pay per Play, game ini harus dibeli
dan diinstal secara legal karena pada saat diinstal game terebut akan
mendaftarkan pemain ke internet langsung dan apabila yang diinstal adalah
program bajakan maka secara otomatis system akan memblokirnya. Contoh: God of
War, GTA Sanandreas V , Devil May Cry, dll.
Game Offline termaksud kategori : Pay per
Play, karena kita harus membeli dulu game tersebut dan tidak secara gratis.
Seperti membeli kaset PS pada Playstation dan kita juga harus mendaftarkan ke
internet seperti yang dilakukan PS4 pada era saat ini.
3D engine dalam Game
Game engine adalah sebuah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan suatu video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur, suara, scripting, A.I, dan bahkan sistem networking.
Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari seluruh aspek sebuah game. Tujuan digunakannya game engine adalah untuk mempermudah pembuatan bagian‐bagian tertentu dalam game, membagi-bagi pengembangan game menjadi modul-modul tertentu, dan memudahkan kolaborasi antar pihak.
Game engine biasanya datang dengan berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrogramman. Berikut ini beberapa tipe dari game engine.
1. Roll Your – Game Engine
Game engine tipe lebih
disukai karena selain kemungkinan besar gratis, tipe game engine ini juga memperbolehkan
para developer lebih fleksibel dalam mengitegrasikan komponen yang diinginkan
untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Namun kelemahan dari tipe game
engine ini banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik
developernya.
2. Mostly Ready ‐ Game Engine
Engine ini biasanya sudah
menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programmer. Semuanya termasuk
contoh GUI, phisycs, libraries models, texture dan lain ‐ lain. Banyak dari mereka yang sudah benar – benar matang,
sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine
semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine
sebelumnya yang benar – benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak banyak
terjadi error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini
dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk. Mengoptimalkan kinerja game-nya. Denga hal ini dapat menghemat waktu
dan biaya dari para developer game.
3. Point and Click Engine
Engine ini merupakan engine
yang sangat dibatasi, tetapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa
mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan
Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding . Kekurangannya terletak pada
terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya,
mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak
berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine
seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine
ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman
dan merilis game – game mereka secepatnya.
Salah satu aplikasi 3D Engine
UNITY
Unity 3D (Unity) adalah sebuah software
atau program komputer yang saat ini sedang populer di kalangan game developer
atau para pembuat game. Dengan program Unity3d kita bisa membuat game dengan
mudah dan cepat, dan yang lebih menguntungkan lagi bahwa game yang kita buat
bisa dimainkan di berbagai platform, mulai dari PC (Windows, Mac), Website
(Unity Web Player, Flash), Perangkat Mobile (Android, iOS), dan berbagai
perangkat console (Nintendo Wii, PS3, Xbox 360).
Program Unity3d terdiri dari dua versi
yaitu ada yang versi Free dan Pro. Versi Free merupakan versi gratis dari Unity
sedangkan versi PRO merupakan versi berbayar yang pada saat artikel ini ditulis
harganya $1500. Versi PRO ini dapat dicoba selama 30 hari, setelah habis masa
percobaan akan menjadi versi FREE jika kita tidak membeli lisensinya. Perbedaan
versi-versi ini terletak pada fitur-fiturnya, dimana versi PRO dijual dengan
fitur lengkap sedangkan versi FREE digratiskan dengan beberapa fitur saja.
Versi FREE hanya mendukung berbagai perangkat saja, sedangkan versi PRO
mendukung banyak perangkat.
Hal utama yang membuat Unity3d sangat
terkenal adalah kemampuannya dalam mengontrol berbagai Object (GameObject)
dalam game atau applikasi dengan mudah. Fitur GUI (Graphic User Interface),
Audio, Animasi, Effect, dan Scripting (Pemrograman) dimiliki oleh Unity3d dan
proses mempelajarinya sangat mudah untuk pemula.
Unity 3D mendukung Scripting (Pemrograman)
dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman diantaranya C#, JavaScript
(Unity Script), dan BOO Script. Jika sebelumnya kita mempunyai code C# yang
penting, kita bisa menggunakannya di Unity dengan mudah.
Hal lain yang penting dari Unity adalah
adanya Asset Store, dimana disini kita bisa membeli berbagai paket yang bisa kita
gunakan sebagai asset dalam project kita, juga tersedia beberapa yang gratis.
Scene Graph
1. OGRE 3D
OGRE (Object-oriented
Graphics Rendering Engine) adalah proyek open source yang diciptakan oleh
Steve Streeting dan masih terus dikembangkan oleh Ogre Team sampai saat ini.
OGRE adalah graphic engine yang bekerja secara realtime. Berdasarkan pengertian
ini bisa diketahui bahwa OGRE hanya menangani grafis saja. Tetapi OGRE dapat
digabungkan dengan library - library lain sehingga menjadi sebuah game engine.
OGRE memungkinkan penggunanya untuk menampilkan Grafis 3D pada aplikasi yang d
ibuat den gan cara yang berorientasi obyek. (Via : http://www.ogre3d.org/download/sdk)
2.
Unity 3D (Unity)
adalah
sebuah software atau program komputer yang saat ini sedang populer di kalangan
game developer atau para pembuat game. Hal utama yang membuat Unity3d sangat
terkenal adalah kemampuannya dalam mengontrol berbagai Object (GameObject)
dalam game atau applikasi dengan mudah. Fitur GUI (Graphic User Interface),
Audio, Animasi, Effect, dan Scripting (Pemrograman) dimiliki oleh Unity3d dan
proses mempelajarinya sangat mudah untuk pemula. (Via : http://unity3d.com/)
3.
Game Maker (GM)
adalah
game engine untuk pengembangan game 2D yang dibuat oleh YoYoGame.
GM bertujuan membantu orang mengembangkan game tanpa perlu
mengetahui bahasa pemrograman terlebih dulu . GM menggunakan konsep visual
coding interface berbasis drag-drop sehingga cocok untuk pemula atau orang yang
belum kemampuan latar belakang pemrograman.
Bagi
pengguna yang memiliki kemampuan coding, GM menyediakan bahasa pemrograman
untuk user yang membutuhkannya yang disebut GameMaker Language (GML). GM dapat
digunakan untuk membuat game 3D, walaupun fokus utama tetap untuk game 2D.
Ada
beberapa versi untuk GM, versi gratis hanya dapat membuat aplikasi Desktop
Windows dengan splash screen wajib, versi Pro mendapat tambahan fitur texture
management, export ke Windows App dan opsi untuk membeli modul
export platform lain seperti Android, HTML5, iOS. Sedangkan Versi Master adalah
yang mahal dan paling lengkap. (Via : http://www.yoyogames.com/)
Referensi
https://www.academia.edu/10214697/KAJIAN_SOCIAL_GAME_PET_SOCIETY_TERHADAP_PENGARUH_GAYA_HIDUP_USER_DITINJAU_DARI_SEGI_KONTEKS_KEBUDAYAAN