Kamis, 19 Mei 2016

#PetGame - Game bukan segalanya, Guys! Yuk, bataskan.



Efek Fisik dalam Game
Game online adalah permainan yang dimainkan menggunakan internet sebagai media bermainnya. Perkembangan jaman teknologi dewasa ini semakin maju dengan pesat, tidak terkecuali permainan game online. Akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat tersebut berdampak pada generasi muda tidak terkecuali pelajar atau siswa. Pelajar adalah anak yang belum dewasa dan masih duduk di bangku sekolah serta memerlukan bimbingan orang lain untuk menjalankan tugasnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan pelajar bermain Game Online meliputi     :
  1. Komunikasi yang kurang maksimal antara anak dengan anggota keluarga, khususnya orang tua.
  2. Pengawasan orang tua yang kurang kepada anak.
  3. Kesalahan pola asuh dari orang tua kepada anak.
  4. Kejenuhan atau merasa bosan seorang anak akan rutinitas yang monoton. 


Gaming dapat melibatkan aktivitas fisik seperti game tinju, tennis, sepakbola yang mengharuskan anda untuk menggerakkan tangan dan anggota tubuh anda sesuai tema video game yang dimainkan. Untuk mendapatkan seperangkat konsol tersebut tidaklah perlu mengeluarkan kocek yang dalam. Ketiganya memiliki harga yang berlainan yang dapat disesuaikan dengan kocek anda.
Adapun dampak-dampak yang bisa mempengaruhi bagi pelajar yang bermain game online meliputi           :
  1. Dampak Sosial.
  2. Dampak psikis.
  3. Dampak fisik.


Efek fisik dalam game ada 2, yaitu efek positif dan efek negatif                  :

Efek Positif
  1. Permainan game online akan melatih pemainnya untuk dapat memenangkan permainan dengan cepat, efisien dan menghasilkan lebih banyak poin. Setiap game memiliki tingkat kesulitan/Level yang berbeda. Untuk menyelesaikan level atau mengalahkan musuh secara efisien diperlukan strategi.
  2. Meningkatkan konsentrasi. Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan.
  3. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
  4. Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris. Ini karena banyak alur cerita yang diceritakan dalam bahasa inggris dan kadang kala mereka chat dengan pemain lain dari berbagai negara.
  5. Meningkatkan pengetahuan tentang komputer. Karena pengguna komputer aktif biasanya mereka juga akan belajar troubleshooting komputer dan overclocking.
  6. Meningkatkan kemampuan mengetik.


Efek Negatif
  1. Kecanduan. Efek ini termasuk kedalam Dampak Psikis. Kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan para gamer pada saat memainkan game, akan membuat orang tersebut ‘merindukan’ suasana hati yang mereka rasakan selama bermain game, sehingga mereka akan cenderung kembali bermain dan bermain lagi untuk mencari sensasi yang mereka rasakan tersebut.
  2. Membatasi Hubungan Sosial. Efek ini termasuk kedalam Dampak Sosial. Efek akan membatasi hubungan sosial di kehidupan nyata mereka. Banyak sekali para pecandu game memiliki sedikit waktu untuk membina hubungan sosial di kehidupan nyata mereka sehingga kemampuan berkomunikasi dan interaksi secara fisik dan oral menjadi tidak terasah.
  3. Mengganggu Kesehatan. Efek ini termasuk kedalam Dampak Fisik. Memang benar aktivitas dan gerakan fisik dapat menyehatkan tubuh. Akan tetapi dengan bermain game yang terlalu intensif dapat mengganggu kesehatan mata, karena bagaimana pun juga permainan video game memerlukan kontak langsung antara mata dan layar monitor / TV yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata atau menurunnya daya lihat untuk efek kedepannya.

Collision Detection


Dalam dunia Teknologi Ilmu Komputer, terdapat juga istilah Collision Detection. Ethernet menggunakan metode control dengan akses media berbentuk Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) yang mana artinya adalah untuk menentukan stasiun atau suatu tempat yang bisa digunakan untuk mentransmisikan data dengan waktu tertentu dengan menggunakan atau melalui media yang dipakai.

Namun, dalam dunia game Algoritma Collision Detection adalah proses pengecekan apakah beberapa buah objek spasial saling bertumpuk atau tidak. Jika ternyata ada paling sedikit dua buah objek yang bertumpuk, maka kedua objek tersebut dikatakan saling bertumpukkan. Pada ruang spasial dua dimensi. Objek yang bertumpuk berarti objek spasialnya beririsan (Nugraha, 2013).

Collision detection secara manual dilakukan untuk mendeteksi adanya tabrakan. Namun, ketika dunia game mulai merambah dunia 3D dan dengan bertambahnya karakter pada game maka dibutuhkan algoritma pengecekan Collision detection. Jika tidak ada Collision detection maka karakter pada game bisa berjalan menembus tembok dan semua pembatas lainnya.

Metode yang akan dipakai adalah metode collision detection. Metode ini merupakan metode untuk mendeteksi suatu tabrakan. Didalam collision detection mempunyai dua teknik cara pengerjaannya yaitu bounding box collision detection dan sphere collision detection.

Algoritma untuk mendeteksi collision (tabrakan) sangat dibutuhkan untuk program game. Flash mulai versi 5 ke atas menyediakan method yang bernama hitTest untuk memeriksa apakah sebuah movie clip bertabrakan dengan movie yang lain. Sebelum method hitTest ini tersedia, seorang programmer Flash harus mendeteksi secara manual koordinat sebuah movie clip, apakah movie clip ini bertabrakan dengan movie clip lain. Cara ini sangat merepotkan karena harus mempertimbangkan pula ukuran movie clipnya.

User Interface pada Game Komputer

User Interface
atau (Antarmuka Pemakai) adalah mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. User interface sangat berperan penting dalam dunia komputer karena dengan adanya user interface maka kemudahan user dalam mengoprasikan suatu perangkat komputer menjadi lebih mudah.


Desain User Interface
dalam game berbeda dari desain UI lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari pengguna yang sebenarnya, atau player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi kunci untuk cerita, seperti halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini dapat langsung dihubungkan ke UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali. Game historis tidak memiliki hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan besar karena game semasa dulu jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.
Sebuah Desain Interface/antarmuka pada suatu Game mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user/pengguna meminati Game tersebut. Dalam desain antarmuka game terdapat beberapa elemen User Interface yang diantaranya adalah                     :

Diegetic
Adalah desain antarmuka yang termasuk dalam permainan game yaitu yang dapat dilihat dan didengar oleh karakter dalam permainan. Yang dimaksudkan pada antarmuka diagetic ini segala sesuatu yang terlihat terkecuali elemen-elemen non-diegetic.
Elemen user interface yang diegetik ada dalam dunia permainan (fiksi dan geometris) sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi dengan mereka melalui visual, audible atau haptic. Elemen UI diegetik yang dieksekusi dengan baik dapat meningkatkan pengalaman narasi untuk pemain, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan terintegrasi. Salah satu game yang mengimplementasikan elemen diegetic adalah Assassin’s Creed. Assassin’s Creed berhasil menggunakan banyak pola diegetic meskipun itu diatur dalam dunia sejarah karena pemain pemain menggunakan sistem virtual reality di masa depan. Jadi cerita sebenarnya futuristik daripada sejarah.

Meta
Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu divisualisasikan spasial untuk pemain. Contoh yang paling jelas adalah efek ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk menunjukkan kerusakan. 

Spatial
Adalah Elemen User Interface yang disajikan dalam ruang permainan 3D dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang sebenarnya (diegetik atau non-diegetik).
Desain user interface dalam game berbeda dari desain UI lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari pengguna yang sebenarnya, atau player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi kunci untuk cerita, seperti halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini dapat langsung dihubungkan ke UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali. Game historis tidak memiliki hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan besar karena game semasa dulu jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.

Non-Diagetic
Bisa diartikan sebagai desain Antarmuka yang diberikan sebagai tambahan di luar dunia game itu sendiri, hanya terlihat dan terdengar ke pemain di dunia nyata. Sehingga seakan-akan karakter dalam dunia game tidak melihatnya.
Elemen diegetic non-tradisional adalah elemen-elemen ini memiliki kebebasan untuk benar-benar dihapus dari fiksi permainan dan geometri dan dapat mengadopsi pemakaian visual mereka sendiri, meskipun sering dipengaruhi oleh arah seni permainan. Saya pikir ini unsur paling baik digunakan ketika bentuk diegetik, meta dan spasial memberikan batasan yang melanggar seamlessness atau konsistensi dari elemen UI.
World of Warcraft sebagian besar menggunakan non-diegetic UI, satu pengecualian adalah nama pemain yang spatial. Hal ini memungkinkan pengguna untuk sepenuhnya menyesuaikan, mudah-mudahan memastikan pengalaman yang familiar.




Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Horas! For You.
Maira Gall