Pemilu 2014 akan
dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal
9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan
legislatif dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014yang akan
memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilu
2014 akan memakai e-voting dengan harapan
menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum. Keutamaan dari penggunaan
sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah mulai
dipersiapkan sejak tahun 2012 secara nasional.
Pendapat
Saya, Pemilu 2014 ini kurang menonjolkan calon pemimpin. Ini berdampak untuk
masyarakat jadi tidak mengetahui lebih tentang siapa yang nanti akan
dipilihnya. Calon pemimin pemilu ini seharusnya berkaca pada pemilu-pemilu
sebelumnya agar tidak menjual dirinya dengan janji palsu/omong kosong, supaya
negara ini bisa maju lebih dari apa yang telah dilakukan pemimpin sebelumnya.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang jujur, dan ini seharusnya yang
ditonjolkan para calon kandidat.
Pemilu
sesungguhnya adalah sarana mengartikulasi kedaulatan rakyat, dimana rakyat
memberikan mandatorinya kepada keterwakilan demokratiknya. Baik melalui
Legislatif (DPR, DPD, DPRD) serta Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih
secara langsung. Oleh karena itu, Pemilu merupakan sebuah peletakan dasar
keterwakilan demokratik sebagai pondasi yang kokoh untuk keberlangsungan hidup
dan tatanan sebuah negara. Melalui
Pemilu, bangsa dan negara ini ke depan
akan dinahkodai oleh para keterwakilan demokratik itu. Dan apa jadinya, jika
mandatori rakyat itu, kemudian diberikan pada para mandataris yang tidak sesuai
dengan harapan rakyat?
Menurut hemat saya, keberhasilan Pemilu 2014 mendatang bukan hanya keberhasilan Partai Politik yang mendudukkan para politisinya di kursi-kursi Legislatif. Bukan pula karena penyelenggara Pemilu (KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota) yang menjadi motor pelaksanaan di lapangan. Akan tetapi, daya dukung semua stakeholders yang solid, dan memahami benar betapa pentingnya bangsa dan negara ini kelak dikemudikan oleh para pemimpin yang terpilih.
Menurut hemat saya, keberhasilan Pemilu 2014 mendatang bukan hanya keberhasilan Partai Politik yang mendudukkan para politisinya di kursi-kursi Legislatif. Bukan pula karena penyelenggara Pemilu (KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota) yang menjadi motor pelaksanaan di lapangan. Akan tetapi, daya dukung semua stakeholders yang solid, dan memahami benar betapa pentingnya bangsa dan negara ini kelak dikemudikan oleh para pemimpin yang terpilih.
Tidak ada komentar
Posting Komentar