Definisi
EDI (Electronic Data
Interchange) adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau
transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer. Secara
formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA)
sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui
yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik”.
EDI memiliki standarisasi pengkodean
transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat
berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem
komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari
penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan
intervensi dari manusia. Dengan adanya EDI sebagai salah satu teknologi
informasi, proses transaksi yang dilakukan kedua belah pihak akan semakin
cepat, disamping itu formulir yang digunakan untuk transaksi semakin berkurang.
Misalnya untuk transaksi jual beli, maka pembuatan formulir pesanan pembelian,
faktur/invoice, dokumen pengiriman, berita pembayaran dan sebagainya dapat
ditiadakan.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah
waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,
memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta
pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. (Slamet Riyadi, 2010).
Tujuan
Tujuan utama dari pemakaian
teknologi EDI, sebenarnya adalah agar teknologi ini dapat membantu para pelaku
bisnis mengkomunikasikan dokumennya dengan pihak lain lebih cepat, akurat dan
lebih efisien karena sifatnya yang dapat mengeliminir kesalahan yang diakibatkan
proses re-entry dan dapat mengurangi pemakaian kertas, komunikasi dan
biaya-biaya lain yang timbul pada metode konvensional sehingga diharapkan dapat
menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan
laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut terpenuhi, otomatis proses
bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik, terencana dan pada
akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik juga.
Keuntungan dalam menggunakan EDI
adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,
memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta
pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Komponen dasar EDI
- Hub (pihak yang memberikan perintah)
- Spoke (pihak yang menerima perintah)
- Komputer (sebagai perangkat keras elektronik)
- Perangkat lunak elektronik
Software OS-EDI
- Bayan Commerce
- IDX-IDEA
- NextGen-EDI
- RAXINC, dll.
Kelebihan EDI
- Revenue Stream yang baru
- Meningkatkan market (exposure)
- Menurunkan biaya operational (operational cost)
- Memperpendek waktu otomatis
- Mengurangi informasi data yang mengembang
- Meningkatkan supplier management
- Melebarkan jangkawan (global reach)
- Meningkatkan customer loyality (customer service)
- Meningkatkan value chain
Perkembangan EDI di Indonesia
Pemanfaatan EDI di Indonesia
nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan.
Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah satu komponen
teknologi informasi. Definisi EDI sendiri ialah pertukaran data secara
elektronik antar perusahaan dengan menggunakan format data standar yang telah
disepakati bersama. Dengan EDI ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan
pertukaran data baik didalam internal organisasi ataupun dengan pihak
stakeholder. Berikut ini ialah keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika
menerapkan EDI :
- Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
- Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
- Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
- Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
- Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.
Dalam implementasinya, EDI dapat
digunakan untuk berbagai macam bidang baik itu jasa ataupun manufaktur.
Implementasi EDI tersebut akan bergantung pada permasalahan yang dihadapi
organisasi dan seberapa jauh organisasi tersebut membutuhkan EDI untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Berikut ini ialah beberapa bidang yang dapat
menerapkan EDI didalam proses bisnisnya :
- Supply Chain Management : logistik, manufaktur, distributor, retailer (supermarket), farmasi, export, import.
- Transportasi : perusahaan pelayaran, perusahaan penerbangan, pelabuhan laut, bandara udara, qic (quarantine immigration customs), freight forwarder, courier, ppjk, bank, warehousing (pergudangan), terminal peti kemas, asuransi, surveyor.
- Keuangan : transaksi antar bank, transaksi perbankan lainnya, asuransi, transaksi lembaga keuangan lainnya, dll.
- Pemerintahan : bea cukai, perpajakan, pelayanan jasa kepada masyarakat, kantor perbendaharaan negara, biro pusat statistik, perijinan-perijinan, imigrasi, kependudukan, perindustrian& perdagangan, karantina, dll.
EDI dapat diimplementasikan apabila ada
suatu komuniti dimana didalamnya ada pihak yang disebut hub dan spoke. Hub
adalah pihak-pihak yang mewajibkan mitra kerjanya yaitu yang disebut spoke
untuk menggunakan EDI. Selain itu, organisasi yang akan menerapkan EDI juga
harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Standar tersebut mencakup aspek
software dan hardware yang akan digunakan serta format data elektronik. Standar
internasional EDI yang berlaku saat ini ialah :
- Automotive Industry Action Group (AIAG)
- X.12, yang merupakan standar yang berlaku di U.S.dan Canada
- EDI for Administration, Commerce, and Trade (EDIFACT), yang merupakan standar yang berlaku diEropa.